Search

Minggu, 30 Maret 2014

Iya, biasa banget

HOREEEEE!!!!!

Akhirnya punya modem baruuuu....
Yak! Kalo ngeblog via pc gini baru enak, kemaren-kemaren sih via smartphone, tulisan kecil, mata siwer.
Walaupun ga ada ide sih mau nulis apa
Zzzzz....

Sebenernya pengen curhat, tapi gue rasa basi ._.
Pengen posting cerpen yang baru gue bikin kemaren tapi... nanti aja ah simpen dulu aja, miris maaak!
Sebenernya itu cerpen curhat terselubung sih yang diambil dari kisah nyata dan belum ada endingnya alias bersambung dan gue rasa ga akan ada sambungannya lagi :(
Yaudalahyaaa~

Akhir-akhir ini merasa galau, beberapa hari kemaren sempet bikin puisi dan udah gue posting juga si di blog walaupun ga ada yang baca -___-

Aaaah, gue ngeblog buat kepuasan, numpahin apa yang ada di pikiran gue, dari dulu juga gitu.
Semacam diary online gitu...
Iya, apa banget.

Tapi, kalo gue dapet inspirasi lagi, gue janji gue nulis sesuatu yang ada kualitasnya. Apapun ya.
Seneng juga banyak temen yang nanya, "Monic, kok ga pernah bikin cerpen lagi kayak dulu?"
Hahaha, sumpah itu bikin terharu sih sebenernya karena berarti mereka suka sama karya gue yang biasa-biasa aja itu. Iya, biasa banget.

Oke, segitu aja tulisan yang ga ada artinya banget ini.
Maafkanlah gue bukan penulis yang handal.
Selamat malaaaaaammmmm BHAAY!! :*

Sedikit hadiah buat kamu yang udah mampir, ciuuummmmmmuuaaacchh!! 
 

Jumat, 28 Maret 2014

Hujan...

Mendung memang
Namun hujan menahan dirinya untuk turun
Berharap bumi yang memintanya jatuh
Mungkin bumi membenci hujan
Atau mungkin bumi mencintai hujan, namun enggan membasahi dirinya
Aku sang hujan
Kau? Bumi yang ingin kuhujani
Maafkan aku jika aku membanjiri tubuhmu
Awanku tak sanggup lagi membendungnya
Lalu memberitahu padamu bahwa aku butuh tempat untuk menumpahkan separuh hidupku
Aku turun menghampirimu, untuk menyejukanmu
Namun kau bumi, mungkin kau tak peduli
Atau mungkin kau benci
Apapun itu
Hujan, selalu turun membasahi bumi
Mencari ruang
Untuk menampung rindunya
Pada bumi
:)

Selasa, 25 Maret 2014

Pemimpi, tak bernyali

Melihatmu seperti melihat warna
Menjadikan yang hampa menjadi seakan bernyawa
Mendengar suaramu seperti alunan nada
Lembut namun berirama
Suara yang tak begitu nyata namun tersirat jelas
Mata yang kugunakan untuk bertanya, mungkin tak tau apa yang aku rasa
Gerak lembut tanganmu yang menyapa setiap helai rambut tubuhku
Hembusan nafas yang tak perlu lagi membuatmu bicara, apa itu rasa
Bahu yang kokoh, seakan tak pernah lelah menopang setiap titik kelemahan yang aku punya
Dekapanmu, seolah ku tak ingin memiliki ruang lain selain diantara kedua tanganmu
Dan aku tau, permaisuri sekalipun pasti iri
Jika mungkin ini dusta, aku rela berdosa
Dan mungkin bila aku terlalu lemah, maka aku hanya akan lemah di bahumu, tidak pada hidupku
Kadang aku berpikir, berharap ada seorang peri, dan memintanya untuk mengubahku menjadi permaisuri sempurna
Ketika itulah aku benar-benar merasa bahwa aku seorang pecundang tanpa harapan
Pengecut yang hanya mengerti tentang impian, impian dan tak tau kemana harus membawa angan
Genggamanmu, membuatku malu melihat diriku sendiri
Aku ini apa?
Telapak tanganku tak memiliki asa pasti, tak pernah berhasil mengukir prestasi
Bahkan mungkin tak layak kau genggam
Bahkan aku tak tau apa mauku
Ya, aku memang pemimpi
Pemimpi yang ingin bangun ketika tersentuh oleh genggamanmu
Cinta memang kejam, secepat ini ia merubahku
Secepat itu pula mungkin aku akan hilang dari bayanganmu
Bukan
Bukan cinta yang kejam, tapi aku yang lemah
Entahlah...
Apapun itu
Aku hanyalah aku
Aku yang hanya begini
Tapi aku tau, hidup itu mengalir
Klise memang
Lalu apa harus aku menjadi ragu?
Apapun yang aku jalani, apapun yang aku alami
Selalu ada pesan baik
Sekalipun cinta tak memiliki jalan cerita yang baik

My life, my choice

Sulit memang...
Tapi ini hidup. Apa yang kita lakukan, itu yang kita pilih. Seperti berjalan, di tepi jalan banyak pohon hijau, rumput hijau, gunung-gunung dan apapun yang sejuk ditangkap oleh mata. Namun tak jarang, lubang besar, hujan badai, tikungan tajam dan apapun pasti ada yang jadi penghalang.
Menyerah?
Tidak.
Membiarkan diri tersesat di tengah jalan karna takut akan semua penghalang yang ada?
Bodoh :)

Hidup ini mengalir.
Sesuatu yang kita miliki, belum tentu benar-benar milik kita. Sesuatu yang bukan milik kita, mana mungkin dipaksakan. Kadang manusia egois, akupun sering merasakan keegoisanku. Kadang aku berpikir, apa yang sudah membuatku bahagia sekarang, itulah jalan hidupku. Tapi nyatanya, tak ada hidup semulus anganku.

Cinta.
Apa itu?
Kau percaya?
Aku percaya cinta, tapi kadang aku tak percaya perilaku yang ada dibalik cinta. Cinta tak menyakiti, tapi kesakitan yang menyalahkannya. Cinta tak bisa diukur dengan seberapa lama kita bersama. Tapi seberapa bahagianya kita selama bersama, meski itu hanya hitungan detik.
Mungkin manusia bisa berjanji untuk menjaga cinta hingga beribu tahun lamanya. Tapi aku yakin, cinta tak akan berarti tanpa adanya keikhlasan batin.

Hidup itu memang pilihan.
Sakit sekarang atau selamanya?
Sakit sekarang, namun bahagia nantinya, semoga.
Atau bertahan pada kebencian, namun sakit selamanya.
Jika memang aku harus mati, aku lebih pilih mati daripada hidup dalam noda amarah, menjadi manusia yang serakah akan ego, dan menjadi manusia yang tersenyum menyembunyikan kepahitan hidup, tanpa ada yang mengerti.

You ruined my life, dude. Leave me or kill me. Whatever, I don't love you anymore, even if I must die...

Monica~

Senin, 24 Maret 2014

If you never wrong, it means you never try

HAI!!!

Apa kabarnya nih blog kayak rumah hantu ga ada kehidupan sama sekali. Sekalinya diisi gue yakin banget garing. Ya apalah aku ini, bukan penulis bukan pujangga bukan blogger terkenal juga yang bisa kasih tulisan informatif baik itu berupa tips ataupun sekedar humor. Iya, gue ga bakat nulis. Tapi gue mau sombong, dulu, jaman gue masih Sekolah, gue ini penulis paling dipercaya! Di geng gue..... Oke garing.
Eh tapi serius loh, dulu gue hobi banget bikin cerpen yang isinya kebanyakan seputar kisah remaja. Ya apalagi~
Jadi ada beberapa temen gue yang suka baca tulisan gue, akhirnya minta bikinin cerpen juga ke gue. Ga cuma itu, yang paling laris adalah puisi! Ya, temen2 gue paling percaya sama gue untuk masalah tulis menulis puisi. Yang minta bikinin? Tiap hari ada! Kalo gue jual sih, udah banyak keleus duit gue dari nulis doang. Untung gue ga money oriented yah hehehe...
Sayang, sekarang gue udah males, saking ga pernah nulis lagi rasanya otak udah buntu, ga kreatif, mentok.
Makin kesini gue liat makin banyak orang2 yang kreatif di blog. Jujur, gue merasa jauuuuhhh dari karya. Apalah aku ini, pemalesan doang bisanya :(
Punya blog jadi tempat curhat doang, itu juga kalo inget punya blog~
Coba deh ya, mulai sekarang gue pengen nyoba nulis. Karena yang gue rasain dari dulu ya gue selalu tenang setiap habis nulis. Mau ada yg baca atau ngga, yang penting udah tumpah semuanya.
Come on Monica...
Gapapa lah kalo jelek yg penting usaha.
If you never wrong, it means you never try...